Selasa, 28 November 2017

Cara membuat sarung goyor

Cara Pembuatan Sarung Goyor

              Sarung goyor atbm adalah kerajinan asli daerah Pemalang, sarung goyor dikenal sarung toldem karena bahan terbuat dari benang rayon dan bila dipakai terasa nyaman juga bisa menyesuaikan cuaca. Perkembangan sarung goyor termasuk sangat pesat sekali. Sarung goyor pertama kali berkembang sekitar tahun 1980an di daerah Wanarejan dan Beji, sekarang tenun sarung goyor sudah meramba atau berkembang di daerah Tegal, Pekalongan, Tuban dan Gresik. Berikut saya akan mengupas cara pembuatan sarung goyor atbm

Proses pembuatan diawali dengan pemilihan jenis benang. Benang yang telah dipilih akan dicelup warna putih terlebih dahulu. Ini dimaksudkan agar dalam pewarnaan berikutnya akan mendapatkan warna yang benar-benar sempurna karena warna asli benang adalah putih tulang. Setelah proses penjemuran benang, benang yang sudah berwarna putih di keteng atau digulung dengan alat yang disebut bomb.
Selanjutnya akan dipilih mana benang yang akan dibuat dasar dan mana benang yang akan dibuat motif. Benang yang akan dijadikan motif akan diproses lebih panjang daripada benang yang akan dijadikan dasar. Seperti dikemukakan diatas bahwa warna lain tergantung pada pemilihan warna dasar, apakah berwarna cerah atau gelap. Benang yang akan dijadikan motif di bentangkan pada kayu berbentuk  segi empat ukuran 1 x 1 m. Proses ini disebut di baki. Benang ditalikan ujung ke ujung yang nantinya akan digambar seperti motif yang diinginkan. Kemudian benang diikat dengan tali raffia plastic. Pengikatan tali-tali ini berdasarkan gambar yang telah dibubuhkan pada kain yang akan diwarnai.
Setiap ikatan tentu mempunyai warna yang berbeda-beda. Selesai diikat, benang akan dibawa untuk proses pencelupan pertama (dibres), tapi sebelumnya benang harus dilepas dari baki. Pencelupan warna untuk motif akan dilakukan berulang kali sesuai dengan banyak warna yang dibutuhkan dalam pemberian motif. Setelah pewarnaan ada proses pengeringan. Pastikan bahwa benang-benang ini benar-benar kering karena akan dicolet. Inilah pemberian warna terakhir untuk benang. Benang dibongkar dari ikatan-ikatan yang nantinya akan dipalet atau digulung. Kemudian benang motif ini siap untuk ditenun bersama benang-benang warna dasar menjadi kain sarung. Seorang pengrajin bisa membuat 1 – 1,5 kain sarung. Satu kain sarung ukurannya 125 x 120 cm.
Proses terakhir adalah penjahitan, pencucian dan pengepakan kain sarung. Kain sarung goyor sebelum di kemas memang terlebih dahulu di cuci supaya mendapatkan kesan “goyor” pada kain well. Kemudian sarung goyor siap untuk dipasarkan.
Alat dan Bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan sarung goyor
1.      Mesin tenun ATBM
2.      Mesin keteng Bim dan rak gelok
3.      Mesin keteng Baki dan rak gelok
4.      Plangkan Baki
5.      Kelosan besar untuk lusi
6.      Bongkaran keteng pakan
7.      Kelosan kecil untuk pakan
8.      Mesin jahit juki

Tenaga kerja yang dibutuhkan
1.      Tukang pewarna
2.      Tukang keteng baki
3.      Tukang gambar
4.      Tukang tali baki
5.      Tukang pewarna pakan
6.      Tukang bongkar tali (pritil)
7.      Tukang bongkar baki
8.      Tukang kelos pakan
9.      Tukang kelos lusi
10.  Tukang nyucuk
11.  Tukang keteng bim lusi
12.  Tukang tenun

  Motif Sarung



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komunitas wong pemalang

ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) Industri kecil kerajinan Tenun ATBM banyak terdapat di Desa Wanarejan, ...